Jalan-Jalan di Singapura Part 1 (Hari Pertama dan Kedua)

24 Agustus 2014

Changi Arport
Kami sampai di Singapura +/- pukul 9/10 pagi waktu setempat, rombongan dari Surabaya datang lebih dulu dari kami yang dari Jakarta. Awalnya kami janjian sesampainya sana kami akan berhubungan dengan bbm menggunakan Wifi Bandara, tapi sayang masing-masing dari kami kesulitan mencari tau password wifi. Untungnya tak lama kemudian saat saya jalan menuju pemeriksaan imigrasi saya melihat dua teman saya lagi duduk dan melihat saya. Ketika melihat kami, mereka berdua langsung memasang wajah lega ternyata mereka tidak bisa menembus pemeriksaan imigrasi karena tidak bisa menyebutkan tempat dimana mereka akan menginap.

Setelah bertemu dan menulis formulir pemeriksaan imigrasi kami berhasil masuk kemudian mencari jalan untuk ke stasiun MRT terdekat. Tidak semua dari kami newbie, salah satu teman saya sebelumnya sudah pernah ke Singapura tetapi karena dengan biaya kantor ia tidak perlu repot mencari stasiun MRT dan naik taxi. Sempat muter-muter di Changi dan akhirnya menemukan Sky Train menuju Stasiun MRT Changi.  Selain membeli EZ link (kartu untuk naik MRT dan Bus) seharga SGD 12 kami juga mengambil peta MRT sebagai pedoman kami selama disini. Kami menuju Stasiun Tanah Merah dan karena keasyikan ngobrol dan poto-poto, kami tidak menyadari kalau MRT yang kami tumpangi kembali lagi ke Changi (ya sudahlah,hahaha).

Tempat pertama yang kami tuju adalah penginapan di daerah Boat Quay, sempet ke MRT City Hall untuk menuju penginapan, tapi katanya masih jauh kalau harus jalan kaki. Mbak Mbak disana menyarankan kami naik MRT lagi dan turun di MRT Raffles Place untuk menuju Boat Quay. Setelah berputar-putar dan kecapekan kami menemukan penginapan kami, sepanjang jalan ke hostel pemandangannya cukup bagus dan bisa disebut “memang seperti di luar negeri”.

Kampung Bugis
Kami sampai di penginapan +/- pukul 12 siang, petugas resepsionis mengatakan kami baru bis check in jam 14.00  (meskipun kami check in onine jam 13.00), ada 2 pilihan menunggu atau nitip barang kemudian jalan-jalan. Agar tidak membuang waktu kami putuskan untuk menitipkan barang-barang kemudian pergi jalan-jalan. Karena masih jelek dan belum mandi, kami pergi ke tempat wisata yang ngga butuh poto-poto pilihan jatuh pada Bugis Market untuk membeli oleh-oleh.
Cara menuju Bugis Market dari 5footwayinn Boatquay dengan MRT :
Raffles Place – City Hall – Bugis

Target awal adalah membeli oleh-oleh sejenis kaos, gantungan kunci dan lainnya tapi akhirnya kami keblinger sama baju-baju disana. Dan jangan lupa menawar ketika beli baju. Setelah puas berbelanja oleh-oleh kami menuju Mustafa, konon kata teman-teman sejawat disinilah surga untuk membeli coklat.

Mustafa
Mustafa terletak di kawasan Little India, jadi tidak heran kalau disana dipenuhi dengan Warna Negara Singapura keturunan India. Mustafa sendiri adalah supermarket yang didirikan oleh WN Singapura keturunan India.

Marina Bay Sands dan Merlion di Malam Hari
Sepulangnya dari Mustafa Center ke Hostel kami mulai membersihkan diri dan mempersiapkan perjalanan selanjutnya. Karena lokasinya yang juga dekat dengan Hostel, kami putuskan untuk menikmati kawasan Merlion dan Marina Bay Sands di malam hari dengan berjalan kaki dari Hostel. View malam hari cukup indah ditambah dengan festival laser dan air mancur yang disajikan langsung dari Marina Bay Sand.

25 Agustus 2014

Botanic Garden
Pagi itu hujan cukup deras untuk membasahi baju kami, kami yang sebelumnya berencana pergi ke Universal Studio akhirnya memutuskan kembali ke Hostel dan memikirkan rencana ulang. Iya, akhirnya kami memutuskan pergi ke Botanic garden karena selain lokasinya yang lebih dekat daripada USS, waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan mungkin akan lebih pendek dibandingkan jika kami pergi ke USS dengan tujuan mencoba semua wahana yang ada disana. Selama membaca itenary beberapa pelancong dan dari cerita teman, sangat sedikit sekali turis Indonesia yang mengunjungi Botanic Garden. Banyak alasan yang mendasarinya, salah satunya mungkin karena Singapura lebih dikenal sebagai surga belanja dengan tata kota yang wah dan canggih sehinga sangat sedikit yang ingin mengunjungi Kebun Raya disana. Bagi saya sendiri sebagai pecinta tanaman, tentu saja tempat ini adalah salah satu tujuan utama saya. Dan ketika kami keluar, hujan mulai mereda meninggalkan gerimis kecil menyapa.

Cara menuju Botanic Garden dari 5footwayinn Boatquay dengan MRT :

Raffles Place (jalur biru) kemudian transit di Promenade (ganti jalur kuning) menuju MRT Botanic Garden. Antara Promenade dan Botanic Garden melewati beberapa stasiun MRT.

Turun dari stasiun Botanic Garden kami disambut hamparan hijau rumput yang cukup terawat dengan baik. Sebenarnya ini adalah kebun raya Bogor versi Singapura tentu saja yang ini dengan perawatan ekstra. Untuk masuk kesini tidak dikenakan tiket alias gratis kecuali jika ingin masuk ke Orchid Garden, tiket masuk seharga SGD 5.


Anggrek yang ada di Orchid Garden Singapura sebenarnya banyak yang berasal dari Indonesia yang ironisnya tidak saya temukan di Kebun Raya Bogor atau mungkin memang belum berkembang saat saya kesana jadi saya tidak mengenali bunganya. Sekali lagi saya terwonder-wonder dengan perawatan bunga yang ada di Botanic Garden Singapura.

Kami mulai kelelahan menyusuri Botanic Garden sampai akhirnya mencari papan penunjuk jalan untuk ke Orchad Road. Jarak yang kami tempuh cukup jauh dengan jalan kaki, meskipun ketika kami bertanya pada petugas sekitar mereka menjawab jarak jalan kaki ke pintu keluar cukup dekat (sepertinya jarak jalan kaki orang Indonesia dan Singapura jauh berbeda ya). Dan akhirnya kami pun menemukan pintu keluar dan perjalanan belum selesai sampai disana.

Orchad Road
Keluar dari Botanic Garden hujan mengguyur cukup deras, kami berlari ke arah halte busway terdekat dan mencari Bus untuk menuju Lucky Plaza yang ada di kawasan Orchad Road. Tidak perlu khawatir, cukup banyak pilihan bus untuk menuju Lucky Plaza kita hanya perlu membaca peta bus di halte dan bertanya kepada driver. Meskipun tetap saja akhirnya kami salah turun di halte yang jauh dari Lucky Plaza. Thats not a problem at all, karena kami menikmati perjalanan ini. Mencari oleh-oleh, makan dan jalan-jalan adalah tujuan kami disini. Isinya mall semua, tapi tidak perlu khawatir kita justru bisa menemukan makanan yang enak dan murah disini.

Fish Soup dengan tulisan No Pork and No Lard seharga +/- SGD 5 cukup memuaskan lidah dan kantong kami. Akhirnya kami menemukan makanan yang benar-benar bisa kami nikmati. Setelah kami puas makan, beli oleh-oleh dan jalan-jalan kami pun mencari masjid yang ada di wilayah terdekat. Salah satu pegawai toko mengarahkan kami untuk pergi ke masjid Al Falah yang katanya dekat dengan lokasi. Dan sekali lagi kami menyadari bahwa standard jauh dekat WNI dan WN Singapura sepertinya memang jauh berbeda. We’re so tired!

Masjid Al Falah
Setelah berjalan jauh, berputar dan bertanya kesana kemari akhirnya kami menemukan masjid Al Falah yang berada di kawasan Orchad Road. Cara untuk mengingatnya jika saya harus datang kesini lagi adalah ada ornamen warna kuning di dekat perempatan arah masuk menuju masjid. Sesampainya di masjid kami pun beribadah dan beristirahat sejenak sampai waktu solat maghrib dan berniat melanjutkan berjalanan ke Garden By The Bay meskipun sebenarnya kami sangat lelah.
Cara menuju Garden By The Bay dari Orchad Road dengan MRT :
Orchad Road menuju Marina Bay (jalur merah) selanjutnya transit di Marina Bay menuju Bayfront (Jalur Kuning)

Garden By The Bay di Malam Hari
Kami berjalan kaki dari stasiun Bay Front menuju lokasi Garden By The Bay, sempat naik ke tangga menuju Marina Bay Sand dan masuk kesana tapi kami tidak diijinkan masuk lebih jauh tentu saja karena kami bukan tampu hotel. Kami sampai di Garden Bay The Bay pad malam hari, karena waktu habis untuk foto-foto dan berhenti sesekali untuk menikmati pemandangan akhirnya ketika kami akan membeli tiket untuk baik ke atas dan loket sudah tutup. Langit sudah gelap dan akhirnya kami memutuskan menikmatinya di bawah dan ternyata itu keputusan tepat. Sesaat kemudian musik menyala dan lampu-lampu di pohon buatan itu mulai bergonta-ganti warna, benar-benar indah. Kami dengan santainya memutuskan berbaring di bawah pohon untuk melihat pemandangan mengagumkan yang berada tepat di atas kami tanpa mempedulikan apakah baju kami akan kotor. Dan ajaibnya cara kami diikuti oleh orang-orang yang sedang ada disana, entah karena kami yg memulai atau memang kebanyakan memang seperti ini sebelumnya.

Setelah cukup puas menikmati Garden By The Bay di malam hari kamipun pulang menuju penginapan.

Tags : Culinary, Singapura, Traveling

0 comments :: Jalan-Jalan di Singapura Part 1 (Hari Pertama dan Kedua)

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar...