Tentang Sebuah Perjalanan

7 comments

Banyak yang bertanya kenapa saya tidak pergi ke Jepang dan memilih Korea, mereka bilang bukannya lebih bagus Jepang ya? Dan beberapa teman dekat juga menanyakan hal yang sama karena setahu mereka, saya dari dulu pengennya ke Jepang. Kalau tentang itu jawabannya satu, masalah finansial. Iya finansial, meskipun harga tiket ke Korea tidak jauh berbeda dengan ke Jepang biaya hidup sepertinya jauh berbeda. Saya sering membahas ini dengan teman seperjalanan yang sebenarnya juga prefer ke Jepang. Karena pengen ke Jepangnya ngga pengen tanggung-tanggung dan kebetulan tempat yang paling ingin saya kunjungi adalah Sapporo yang ada di pulau Hokaido, maka dengan budget yang kami miliki itu terdengar mustahil :p

Kemudian dari sisi religi banyak yang sekedar bertanya dan menasehati agar saya umroh terlebih dulu, kalau ini saya tidak bisa menjawab karena ini sesuatu yang bersifat sangat pribadi. Dan akhirnya saya pun tetap menjatuhkan pilihan ke Korea Selatan. Selain tempat tujuan teman seperjalanan adalah faktor yang sangat penting selama perjalanan. Saya termasuk orang yang beruntung karena teman seperjalanan saya ini mau menuruti kegilaan saya. Jika saya adalah seorang imajiner maka dia adalah realis yang sebenarnya.

Persiapan perjalanan kami menempuh perjalanan yang beliku-liku, selama 3 bulan kami benar-benar berhemat dan menahan diri untuk mengeluarkan uang. Belum lagi permasalahan remeh teman untuk persiapan aplikasi visa yang lain. Kami juga sering berdebat pemikiran tentang arti perjalanan ini, dan hal ini yang membuat kami lebih menghargai perjalanan kami. Untuk itinerary teman saya bertugas membuat jadwal perjalanan selama di Seoul, sementara saya kebagian luar kota (luar propinsi tepatnya). Meskipun saya berteriak curang kepadanya tetapi sebenarnya ini menguntungkan saya karena bisa memilih tempat sesuka hati. Mungkin karena dia realistis jadi dia memilih menyerahkan yang diluar jangkauan kepada pengkhayal seperti saya. Setelah senang bisa milih tempat yang ingin saya kunjungi, saya mulai pusing karena alamat yang saya temukan di google map cuma huruf han-geul. Disanalah perjuangan baru dimulai.

Awalnya kami berencana ke Jeju, kalau Jeju mungkin lebih mudah karena familiar dengan turis asing tapi kemudian kami berfikir selama di Seoul tempat-tempat yang kami kunjungi sudah cukup mainstream jadi ada baiknya kita pilih tempat yang agak beda. Nami island dan tempat lain di Seoul sudah cukup mewakili tempat yang wajib dikunjungi di Korea. 

Pertama kali menginjakkan kaki di negeri gingseng yang ada di batin saya  adalah “Indonesia jauh lebih indah” dan ini diamini oleh celetukan teman saya yang bilang “lihat rumput bandaranya masih coklat, coba kalau di Indonesia warnanya ijo seger”. Mungkin ungkapan ini terjadi karena badan kami yang menolak hawa dingin yang menyambut kami di hari pertama. Sepanjang jalan kami menggerutu “appaaa, ini musim semi kenapa dingin bangeeet???”

Sebuah perjalanan menjadi indah ketika kita sudah bersentuhan dengan kebudayaan sekitar. Hal yang membuat kami terkagum-kagum pada negara ini justru pada budaya dan manusianya. Di hari pertama, ketika kami kebingungan mencari penginapan, ahjumma-ahjumma memperhatikan kami, menyapa dan memberikan kami kopi. Mereka tau kami yang tersesat dan kedinginan, karena bahasa Inggris yang terbatas mereka mengenalkan kami pada Oppa ganteng yang akhirnya menunjukkan kami jalan ke penginapan.

Karena tidak memakai travel agent, kami bebas mengatur jadwal kami sesuka hati. Kami suka berjalan berputar-putar di area penginapan dan kota untuk mengamati kegiatan yang ada disana, kami sering melihat Bapak-Bapak di jam kerja yang memakai jas bermain di taman bersama anak-anaknya. Pernah juga melihat di sebuah pusat perkantoran di Seoul seorang Ibu dan anak bayinya menjemput ayahnya yang sedang bekerja, kemudian pulang bersama dengan bayi digendong si ayah. Dan banyak hal sederhana lain yang membuat saya ingin berteriak “wowww daebak”.

Kami bertemu dengan banyak orang baik selama di perjalanan. Kami juga bertemu dengan ibu hamil dari Bandung penggemar Running Man yang mengejar Jae Suk sampai Paju (perbatasan Korea Utara). Dengan ditemani suami ia berhasil bertemu dengan full member Running Man, katanya rejeki jabang baby karena sebelumnya ia sudah pernah mengejar sampai Singapura dan nginep satu hotel tetep ngga ketemu. Meskipun kami tidak bertemu anggota RM kami cukup senang mendengar cerita mereka, seperti merasakannya langsung.

Saat pertama kali ada di sebuah kota kecil di luar Seoul, saya mulai panik dan kebingungan. Apalagi kalau bukan karena huruf Han-Geul yang ada disana, belum lagi karena penghuni kota yang sepi dan tenang itu adalah para lansia dan hampir tidak ada anak muda sm sekali. Saya sudah siap dimarahi sama teman saya kalau tidak bisa nyampe penginapan, karena kota ini memang pilihan saya gara-gara pengen tau tenpat syutingnya mbak Chae Won sama mas Joong Ki. Ketika mau hampir frustasi saat menunggu bus, muncullah dua Unnie yang sebelumnya kami tanyai. Kali ini mereka membawa mobil dan menyuruh kami masuk, dan kami pun bengong untuk sesaat. Saya tidak begitu yakin karena seingat saya di google map jarak terminal dan penginapan kami cukup jauh. Dan ternyata kami benar-benar diantar ke penginapan!!! Ya ampuuuun baik banget mbak e (rasanya pengen teriak begitu).

Nyasar sudah menjadi makanan kami sehari-hari selama disana, dan kami justru puas karenanya. Badan kami benar-benar diuji, karena selama perjalanan kami juga harus menggunakan bahasa tubuh. Bahkan untuk membeli obat sejenis counterpain kami harus menjelaskan dengan sepenuh hati supaya dimengerti. Di bus yang kami naiki seringkali cuma kami anak mudanya, membuat saya berfikir dimana anak-anak mudanya. Apakah mereka sedang bekerja? Atau sekolah? Atau pindah ke kota besar semua?. Tidak ada yang menjawab karena tidak ada yang bisa kami tanyai.

Banyak kejadian-kejadian sederhana yang membuat kami bahagia, dan mungkin akan kami kenang sendiri. Banyak keindahan yang tidak bisa kami abadikan lewat lensa kamera meskipun koleksi photo jumlahnya mencapai ribuan karena beberapa keindahan hanya bisa diabadikan lewat lensa ciptaan Tuhan.
My first and the second dream both feels as if are further away than 10.000.000 km. Even if it rather far fetched, I believe in it. If you don’t give up your dream will come true. If you are fated then you will meet” Cha Young Shin - Healer


Tag : Daily

Drama Korea Tahun 2014 yang Wajib Ditonton, Misaeng Incomplete Life (TvN)

0 comments
Misaeng adalah salah satu drama yang fenomenal di tahun 2014. Mengangkat tema sehari-hari tentang kerja kantoran menjadikannya favorit masyarakat Korea Selatan. Akting para aktor serta kerja keras para kru terbayar lunas dengan antusias masyarakat dan rating tinggi. Episode terakhirnya menembus angka 10,4% menurut AGB Nielsen, angka yang luar biasa untuk stasiun TV kabel. TvN sepertinya membuat banyak terobosan baru untuk kategori drama, dengan mengangkat tema sehari-hari drama TvN banyak menarik perhatian diantaranya Reply Series (1997, 1994 yang di lanjut dengan Reply 1988), Marriage Not Dating, Lets Eat 1 & 2 dan drama lainnya.


Misaeng diangkat dari webtoon dengan judul yang sama, Misaeng bercerita tentang Jang Geu Re yang diperankan Im Si Wan, mantan pemain Baduk (Go) profesional yang diterima di perusahaan Trading One Internasional. Jang Geu Re hanya lulusan GED, semacam gelar untuk mengambil ujian di universitas dan ia diterima di perusahaan karena koneksi. Dengan status tersebut ia menerima banyak tekanan dari teman sebaya dan atasan. Alur ceritanya benar-benar sangat menarik dan membuat kita tidak ingin berhenti menontonnya. Saya sendiri merasa “terbawa” ketika menonton Misaeng. Kebetulan sebelumnya pernah bekerja sebagai Sales Ekspor dan rasanya “ngena” banget.

Karakter Tokoh Drama Misaeng, Incomplete Life 


Jang Geu Re akhirnya bisa melewati masa internnya dan dijadikan kontrak selama 2 tahun. Jang Geu Re mengalami suka duka sebagai anak baru bersama dengan ketiga teman barunya, Ahn Young Yi (diperankan oleh Kang Sora), Jang Baek Ki (diperankan oleh Kang Ha Neul) dan Han Seok Yool (diperankan oleh Byun Yo Han). 


Ahn Young Yi adalah salah satu pegawai baru yang cekatan dan cerdas, ia sangat cool dan bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Sebagai satu-satunya pegawai perempuan baru, ia berjuang dan bekerja layaknya pegawai lelaki yang lain. Di awal cerita Geu Re dan Baek Ki terlihat tertarik pada Young Yi, banyak adegan diantaranya ketiganya yang memorable. Saya sangat suka karakter Young Yi yang sangat kuat, penulis dan sutradara benar-benar mampu membangun karakter wanita pekerja di dalam diri Young Yi. 
Geu Re dan Seok Yool
Kang Ha Neul sangat cocok memerankan Jang Baek Ki yang cerdas dan  ambisius. Di awal cerita dia berhasil membuat saya sebal dengan karakternya yang sok ekslusif meskipun akhirnya Baek Ki juga berhasil meluluhkan saya. Sebagai salah satu mantan mahasiswa dengan prestasi baik, sikapnya yang nggak mau kalah sama Geu Re bisa dimengerti. Sedangkan Han Seok Yool digambarkan sebagai pegawai selengekan dan hobi nggosip, julukannya adalah “dog” karena ia sangat suka menguntit wanita. Tetapi dibalik sikapnya yang selengekan sebenarnya ia orang yang sangat peduli, terutama kepada karyawan bagian produksi yang ada di pabrik. Belum lagi di episode bagian akhir, dimana dia menulis surat yang sangat mengharukan kepada menajemen perusahaan tentang nasib Geu Re. Casanova satu ini berhasil membuat banyak penonton meneteskan air mata.

Oh Sang Sik yang mabuk dan membela Geu Re
Selain teman sebaya Jang Geu Re,  hubungan dengan atasan juga digambarkan di drama ini. Awalnya Geu Re tidak disukai oleh atasannya Oh Sang Sik (diperankan oleh Lee Sung Min) karena ia masuk karena koneksi dan ketidakmampuannya dalam bekerja. Berkat kerjakeras Gu Rae, Oh Sang Sik mulai menyukainya (meskipun tidak pernah mengakui sampai akhir episode). Titik awal hubungan keduanya mencair adalah ketika Sang Sik salah paham tentang kertas bekas yang terjatuh di lobi. Akibat kertas bekas yang terjatuh sembarangan, direktur marah dan mendatangi Sales Team 3, Tim yang dipimpin Oh Sang Sik. Secara otomatis semua orang memarahi dan menganggap rendah Geu Re termasuk Oh Sang Sik, sampai akhirnya Oh Sang Sik mendapati ternyata yang membuat kertas tersebut tercecer adalah teman Geu Re dari tim lain. Mengetahui hal itu Sang Sik mabuk-mabukan. Saat mabuk dan bertemu tim leader lain ia berceloteh sambil merengek “gara-gara anak buahmu, uri kaci=anak-anakku  terkena imbasnya. Kata-kata “uri” yang merujuk pada kami membuat Geu Re terharu karena setaunya Sang Sik tidak menyukainya, tetapi dalam kondisi mabuk malah membelanya sambil menangis. Adegan itu diulang-ulang sebagai penekanan bahwa Sang Sik memang membelanya dan sudah menganggapnya sebagai anggota tim.
Young Yi dan Tim Resourches
Lain lagi dengan teman-teman Geu Re, mereka semua mengalami kesulitannya masing-masing. Geu Re lebih beruntung karena dari awal intern sudah menjadi bagian dari Tim Sales 3, sementara yang lain harus menyesuaikan diri dengan tim lain. Young Yi bergabung dengan Tim Resourches, sebuah tim elit di One International karena disayang sama bos. Sebagai satu-satunya perempuan di timnya Young Yi mengalami diskriminasi. Hubungannya dengan senior tidak begitu baik, meskipun ia berusaha keras mencoba. Young Yi yang sangat bertalenta harus mengerjakan pekerjaan OB seperti fotocopy, bikin teh dan sebagainya, perjuangan Young Yi untuk diakui oleh seniornya patut diacungi jempol.
Baek Ki dan Manajer Kang
Baek Ki diacuhkan oleh seniornya, Kang Hae Joon. Hubungan senior junior ini sangat menarik karena mereka sama-sama pria ideal. Baek Ki merasa tidak disukai karena sering disuruh melakukan pekerjaan-pekerjaan mendasar seperti merangkum kalimat, bikin data dalam excel. Baek Ki yang merasa sudah memelajarinya di bangku kuliah dan sekolah langsung protes pada Kang Hae Joon, belakangan diketahui bahwa sebenarnya hal-hal dasar itulah yang dibutuhkan Team Steel. Karena baja punya spek yang detail sehingga untuk menyusun proposal yang diajukan ke bagian finance harus ada rumus-rumus tertentu. Saya suka sekali sm si Kang Hae Joon dan ngayal kalau saja juniornya Young Yi, pasti mereka saling jatuh cinta.  
Manajer Kang
Ketika hubungan Kang Hae Joon dan Baek Ki membaik, Baek Ki curhat ke Hae Joon tentang perasaan tidak nyamannya kepada Gu Rae. Hae Joon menasehati Baek Ki bahwa Baek Ki adalah bagian dari Tim Steel dimana bisnis untuk baja adalah jangka panjang yang membutuhkan ketekunan dan perhatian lebih. “Apa yang kau tunjukkan kepada orang lain tidaklah penting. Bahkan jika ini bukan pekerjaan yang keren, ini adalah pekerjaan yang penting. Mereka mungkin tidak dapat melihatnya, tetapi mereka tidak akan berfikir bahwa pekerjaan ini tak ada. Ada banyak orang yang mengorbankan hidupnya hanya untuk angka yang kita capai. Jika kamu tak dapat menemukan kepuasan diri dalam bekerja, ini akan sulit untuk diatasi.” Dan benar, meskipun Tim Sales 3 banyak mendapatkan perhatian karena aksi mereka yang menantang., Tim Steel lah yang mendapatkan award untuk penjualan dengan laba terbesar pada tahun tersebut.

Seok Yool dan Asisten Manajer Sung
Seok Yool adalah orang yang paling tahan mental diantara mereka berempat dan Tuhan memang adil memberikannya senior yang paling sulit dihadapi. Setidaknya senior Geu Re, Young Yi dan Baek Ki tidak licik jadi mereka masih beruntung. Sementara Seok Yool yang kantornya ada di lantai atas harus menghadapi senior yang licik dan mengakui pekerjaan yang telah dikerjakan Seok Yool. Posisi Seok Yool sangat sulit karena seniornya, Asisten Manajer Sung seringkali memutarbalikkan fakta dan membuat Seok Yool terpojok. Seok Yool yang easy going pun lama-lama terpojok, dan menurut saya ini yang membuatnya berubah menjadi lebih baik. Ia yang sangat selengekan akhirnya berupaya mengubah penampilan dan berangkat lebih awal agar dipercaya oleh atasan. Salah satu keistimewaan drama ini adalah detail perubahan karakter seseorang karena keadaan dan lingkungan sekitar, sebagaimana kita yang terus bertransformasi menjadi manusia baru tanpa kita sadari. Yang dulunya kuliah rambut gondrong, mau tidak mau harus merubah penampilan di tempat kerja yang baru.


Love Line Misaeng, Incomplete Life


Pertemuan Geu Re dan Young Yi terjadi ketika Young Yi akan mengkuncir rambutnya dan karetnya malah jatuh dan ditemukan Geu Re. Ketika Geu Re kebingungan dalam bekerja, ia dengan reflek menarik lengan Young Yi dan meminta pertolongan seperti anak ayam kepada induknya. Sifat Young Yi yang cool membuat hubungan keduanya natural. Dari sana saya menangkap wah, pasti mereka akan jadi couple di drama ini. Tapi ya karena Misaeng ini benar-benar menceritaka kehidupan sehari, hari saya tidak boleh berharap banyak. Di dunia nyata sendiri sering kali kita tertarik pada teman lawan jenis di awal kemudian berubah menjadi teman. Karena status Geu Re sebagai pegawai kontrak membuatnya merasa belum waktunya untuk berkencan.


Sementara itu hubungan Jang Baek Ki dan Young Yi yang awalnya sangat kaku mulai mencair. Beda sama Geu Re yang lebih banyak fokus dengan pekerjaannya, Baek Ki lebih sering memperhatikan Young Yi. Hubungan keduanya berjalan dengan natural sebagaimana teman sejawat.

Manajer Kang, Kim Dong Shik dan teman sejawat lainnya
Love line di Misaeng lebih banyak mengarah pada ikatan junior dan senior, atasan dengan bawahan, teman sejawat sebagaimana Jang Geu Re dengan Oh Sang Sik dan Kim Dong Sik, Baek Ki dengan manajer Kang, Geu Re dengan ketiga temannya, sampai Oh Sang Sik dengan tempat sejawatnya, Sun Ji Young.

Mengangkat Tema Sehari-hari

Tema yang diangkat Misaeng memang tidak biasa diangkat drama Korea. Alih-alih yang dibicarakan cinta termehek-mehek yang ada Cuma kerja dan kerja. Disini juga diangkat tentang bagaimana beratnya menjadi wanita pekerja yang menikah dan mempunyai anak. Tentang masalah diskriminasi di kantor untuk wanita pekerja dan pertengkaran dengan suami serta keluarga karena harus meninggalkan rumah untuk bekerja.

One International adalah perusahaan trading dimana terdapat hal-hal spesifik yang ditampilkan, beberapa istilah trading juga diangkat dengan detail di film ini. Karena saya pernah bekerja sebagai sales ekspor jadinya nyambung banget dengan istilah-istilah di film ini yang diangkat dengan detail. Rasanya benar-benar nyata, saya yakin bahkan untuk teman-teman yang bekerja kantoran pasti menemukan kesamaan, entah itu tentang masa-masa trainee, tentang permasalahan dengan atasan saat bekerja dan tentu saja tentang hidup kita yang terasa “incomplete/belum lengkap”. 
Mungkin ini yang biasa kita lakukan ketika curhat sesama anak baru.
Di behind the scene ditampilkan beberapa wawancara dengan penggemar yang kebanyakan adalah pekerja kantoran yang mengiyakan drama Misaeng yang menggambarkan kehidupan mereka. Baru-baru ini saya membaca wawancara Moon Chae Won, sebagai aktris ia tak ada bedanya dengan orang-orang yang ada di drama Misaeng.

Quote Misaeng, Incomplete Life

Dengan mengangkat tema permainan baduk yang sebelumnya ditekuni oleh Jang Geu Re, banyak perumpamaan dan quote yang ada di drama ini. 

A path is not simply for walking; its purpose lies in moving forward and improving oneself. A path that fails to do this is not a path. The path is open to everyone, but not anyone can walk it. Jang Geu Re

Your life is a collection of your choices. The choices you make in each moment makes up the quality of your life. Han Suk Yool

I took the one less traveled by, And that has made all the difference. Oh Sang Sik

Just because you forget a dream, doesn't mean that it stopped existing. In the same way, just because you don't see the road, doesn't mean the road doesn't exist. Oh Sang Sik

Tags : Korean Drama

Tempat Gaul Bukan Mall di Jakarta? Ya Pasar Santa!

0 comments
Siang itu saya siap-siap berangkat janjian sama teman untuk nongkrong bareng, kali ini tempat tujuan kami adalah Pasar Santa. Pasar Santa terletak di Jalan Cipaku Kebayoran Baru Jakarta Selatan, lumayan jauh dari domisili saya tapi karena katanya tempatnya asyik dan patut dicoba saya memutuskan  berangkat. Dari Kelapa Gading saya naik angkot ke terminal Pulo Gadung, seperti biasa saya mengambil busway tujuan Dukuh Atas dan melanjutkan perjalanan dengan naik busway koridor 1 arah blok M. Kami berempat janjian ketemu di blok M dan naik taksi ke Pasar Santa (eaaa ujung-ujungnya naik taksi juga). Kurang dari 15 menit kami sudah sampai tujuan.

Suasana Pasar Santa
Kesan pertama yang saya rasakan ketika sampai adalah “Pasar Biasa”, iya pasar biasa. Bagaimana tidak, Pasar Santa sebenarnya adalah pasar tradisional yang disulap menjadi berbeda. Bangunan bawah tidak ada bedanya dari pasar pada umumnya, namun ketika kita sampai di lantai atas, barulah kelihatan sisi unik dari Pasar Santa. Pasar Santa adalah pasar tradisional yang disulap menjadi tempat nongkrong layaknya kafe-kafe dan tempat makan. Tanpa menghilangkan kesan “pasar” yang panas dan tanpa AC, para penjual kreatif ini menjadikan Pasar Santa menjadi tempat yang nyaman untuk dikunjungi dengan desain kafe dan warung yang menarik pantas saja pengunjung rata-rata adalah muda-mudi.



Kami mencoba beberapa makanan, meskipun tidak semuanya. Ternyata selain desainnya unik, rasanya juga lumayan. Beberapa stand makanan malah harus mengantri sangat panjang, teman saya yang ngidam pisang coklat harus menelan ludah karena nggak tahan antrian. Selain makanan juga ada live musik disini.

Sandwcihes and Burgers
Menu




Ketan Pasar


Batagor
Batagor

Keterangan :
Harga yang berlaku adalah harga pada tanggal 28 Februari 2015

Bagi kalian yang pengen gaul dan ibadahnya seimbang juga ngga usah khawatir tempat solat, karena dilantai atas ada musholla.
Jadi untuk kamu yang bosan jalan di mall, ada baiknya mencoba Pasar Santa untuk agenda selanjutnya. Karena ngga ada AC, jangan mengeluh karena kepasanan ya! 

Cara Mengurus Visa Korea Selatan

9 comments
Ini adalah pertanyaan dan masalah klasik ketika kita ingin jalan-jalan ke negeri gingseng. Deman K-Pop dan K-Drama membuat saya kebanjiran pertanyaan tentang perjalanan kemarin. Langsung saja kita bahas dan bedah satu-persatu tentang cara mengurus Visa Korea Selatan.

1.Dokumen/persyaratan pribadi yang wajib disiapkan antara lain 
  • Asli paspor (dokumen ini akan dikembalikan setelah proses selesai).
  • Copy paspor halaman depan dan belakang serta halaman yang berisi stempel perjalanan negara yang pernah kita kunjungi.
  • Copy surat nikah untuk yang sudah menikah atau copy akta kelahiran untuk yang masih single.
  • Foto berwarna 1 lembar dengan background putih ukuran 3,5 x 4,5.

2.Copy Rekening Koran/Tabungan selama 3 bulan.
Meskipun tidak ditulis tentang berapa nominal yang harus ada di tabungan saat kita mengurus visa, tapi kita bisa mengira-ngira sebenarnya berapa yang kita siapkan. Banyak yang mengeluh ketika harus mengurus visa lewat agen karena nominal saldo mengendap yang disyaratkan cukup fantastis yaitu sekitar Rp 50 juta. Sebenarnya jumlah ini adalah wajar karena mungkin pelancong luar negeri pada umumnya adalah orang berduit yang punya saldo mengendap banyak. Lha kalau orangnya jayak saya memang harus pandai-pandai berhitung dan berspekulasi,hehe. Dengan asumsi kita belum beli tiket pesawat, belum bayar untuk penginapan, maka yang perlu kita persiapkan adalah :
  • Biaya hidup per hari disana dianggarkan 1 juta perhari, tinggal dikalikan harinya.
  • Biaya tiket pesawat PP ditambah cadangan biaya 1 kali pesawat jika kita tidak bisa pulang tepat waktu.
  • Uang untuk penginapan

Apabila kita telah memesan penginapan dan membayarnya, serta telah membeli tiket pesawat PP maka uang yang wajib mengendap jika kita berada disana selama 7 hari adalah 7 x 1 juta + 7 juta (perkiraan harga tiket pesawat cadangan) = Rp 14 juta. Nilai ini adalah wajar karena sesuai dengan rekomendasi beberapa blog untuk saldo minimal yaitu Rp 15 juta. Perlu diingat bahwa saldo yang besar belum tentu diterima, karena keluar masuknya uang juga diperhatikan yang jelas rekening kita haruslah sehat dengan adanya pemasukan dan pengeluaran yang seimbang.

3.Surat Rekomendasi Bank.
Ini adalah bukti pendukung yang menurut saya penting untuk diserahkan, untuk menunjukkan bahwa kita adalah nasabah bank yang bersangkutan. Karena akhir-akhir ini banyak rekening koran palsu. Biasanya kita dikenakan biaya yang berbeda tiap banknya, kemarin saya kena biaya Rp 150rb, sedangkan teman saya Rp 50 rb karena kami berbeda bank. Kita cukup menulis permohonan yang berisi identitas dan nomor rekening kita, alamat yang dituju, surat tersebut untuk apa.

4. Surat Keterangan Kerja dalam Bahasa Inggris.

contoh surat keterangan bekerja untuk visa korea selatan
5. Itinerary selama di Korea Selatan
Isinya tentang rencana perjalanan kita selama disana, biasanya terdiri dari kolom waktu/tanggal, tempat tujuan dan tempat tinggal selama disana. Ini untuk menunjukkan tentang tujuan kita selama disana supaya tidak buta arah. 

6. Uang aplikadi visa sebesar Rp 480rb untuk periode Maret 2015.

7. Dokumen apply visa yang bisa download disini.

8. Situs resmi tentang tata cara pengurusan visa dan macamnya dapat dilihat disini

Untuk mengurusnya sendiri kita bisa datang ke Kedutaan Besar Korea Selatan yang beralamat di Jl. Jendral Gatot Subroto Kav.57 Jakarta 12950. Buka pada hari senin-jumat, untuk pendaftaran visa buka di jam 08.30-12.00 dan untuk pengambilan visa di jam 13.30-16.30. Proses aplikasi visa standardnya adalah 5 hari kerja kecuali pada peak season ada kemungkinan lebih dari 5 hari kerja, jangan kuatir soal ini karena pihak keduataan akan memberi kabar dan kita bisa telepon di 021-29672555. Untuk pendaftaran dan pengambilan visa bisa diwakilkan selama kita membawa dokumen yang dibutuhkan. Saat pendaftaran saya datang sendiri tanpa teman saya, sedangkan saat pengambilan teman saya yang datang mengambil, kami bergantian datang ke kedutaan dan yang jelas struk/bukti pengambilan paspor harus disimpan.

Ada yang menarik ketika saya datang apply visa, saya menemukan pengumuman tentang syarat aplikasi visa. Disitu tertulis bahwa tiket pesawat dan bukti booking penginapan tidak menjadi syarat wajib untuk aplikasi. Saya bertanya pada mbak petugas, dia menjawab syarat itu sudah berlaku lama dan tiket pesawat serta bukti booking memang tidak menjadi mandatory saat pengurusan visa. Karena kedua syarat ini sering dijadikan syarat keberatan para peng-apply visa ketika visanya ditolak. Ya memang pilihan sih beli tiket dulu atau apply visa dulu, karena yang berbudget mepet kayak saya bisanya beli tiket promo ya mau nggak mau gambling tentang ini.

Selamat mencoba apply visa Korea Selatan dan semoga artikel ini dapat membantu. Terima kasih.

Alamat dan Kontak Kedutaan Besar Korea Selatan
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 57 Jakarta Selatan 12950 
E-Mail : koremb_in@mofa.go.kr 
(TEL) 62-21-2967-2555 
(FAX) 62-21-2967-2556/2557
Konsulat (TEL) 62-21-2967-2580, (Fax) 62-21-2967-2581
(No. Tel. Darurat) 62-811-852-446

Tags : TravelingKorea Selatan

Google Map

Bermimpi Jalan-Jalan Ke Negeri Gingseng, Korea Selatan

2 comments
Sepulang perjalanan pulang dari Korea Selatan (selanjutnya kita sebut Korea) banyak teman, saudara dan kerabat yang bertanya bagaimana saya bisa kesana. Pertanyaan yang datang bervariasi mulai dari harga tiket, cara memperoleh visa, tempat tujuan dan pertanyaan detail lainnya. Karena tidak punya banyak waktu untuk menjawab pertanyaan itu satu-satu saya memutuskan untuk menulisnya di blog. Demam K-Pop dan K-Drama menjadikan Korea sebagai salah satu negara impian untuk melancong ke luar negeri, dan saya adalah salah satu korbannya.

Istana Gyeongbokgung, Korea Selatan
Perjalanan saya kali ini tidak memakai travel agent dan hanya ditemani seorang teman. Semua persiapan kami lakukan sendiri dengan bantuan internet dan informasi dari teman yang sudah pernah kesana. Untungnya saya dan teman seperjalanan kali ini sama-sama punya jiwa petualang sehingga rasa takut untuk berpetualang tanpa guide dapat dilawan oleh jiwa petualang kami. Satu hal yang paling penting dan wajib dimiliki oleh orang yang punya keinginan berpetualang di negara asing adalah kemauan dan mimpi. Maklum saya bukanlah orang kaya yang hobi jalan-jalan ke luar negeri karena gaya hidup. Ini murni karena saya memang bermimpi ingin kesana. Jadi untuk teman-teman yang punya keinginan kesana tapi terhalang masalah klasik yaitu uang, jangan menyerah.

Langsung saja ke masalah pokok, disini saya akan membahas tentang apa saja yang sebenarnya kita butuhkan untuk persiapan jalan-jalan khususnya jalan-jalan ke Korea Selatan. 

1. Tiket
Kemanapun kita pergi melancong, tiket adalah hal yang harus kita persiapkan. Entah itu tiket bus, kereta ataupun akomodasi yang lain. Selama pergi ke luar negeri yaitu Singapura dan Korea saya selalu beli tiket promo dan tiket jenis inilah yang sering dibeli untuk orang-orang yang mengaku “backpacker”. Tiket promo memiliki keuntungan dari segi harga karena tentu lebih murah dan salah satu sisi negatifnya adalah tidak bisa refund. Oleh karena itu ketika membeli tiket promo paling tidak kita yakin kalau kita bisa berangkat.

Saat pergi ke Singapura, saya pergi dengan tiket promo Air Asia sedangkan ke Korea kemarin saya naik Garuda dan mendapatkan harga promo. Untuk tiket Korea saya langsung datang ke JCC yang sedang ada pameran Garuda bersama dengan salah satu bank yang mensponsorinya. Jika anda memiliki kartu kredit bank tersebut, and bisa menyicil pembayaran tiket sampai dengan 6 bulan dengan bunga 0%, asyik bukan? Oleh karena itu kita harus peka dan punya banyak jaringan supaya tau tentang info tiket promo maskapai penerbangan. Saya pikir grup Backpacker Dunia di facebook cukup informative untuk informasi tiket promo.

2. Paspor
Paspor adalah tanda pengenal internasional yang wajib dimiliki oleh setiap orang yang pergi ke luar negeri. Sekarang ini sangat mudah untuk mendapatkan paspor apalagi dengan sistem online, kita tidak perlu bayar lebih untuk agen dan cukup mendaftar online. Saran saya jika anda ingin cepat dan tidak repot, pilihlah kantor imigrasi yang relatif sepi sehingga tidak membuang waktu hanya untuk mengurus paspor.  Pada bulan Maret 2015 kemarin teman saya mengurus paspor biasa 48 halaman dengan biaya Rp 355rb, dua tahun lalu saya masih kena Rp 255rb. Untuk cara dan biaya mengurus paspor lebih detail dapat di cek di web www.imigrasi.go.id.

3. Visa
Nah ini nih yang sering jadi sumber kegalauan yang ingin pergi ke Korea, termasuk saya sendiri. Visa Korea memang gampang-gampang susah, karena kita Cuma bisa apply di Jakarta jadi untuk yang di luar Jakarta kebanyakan harus lewat agen. Sedangkan agen sendiri memberikan syarat yang cukup berat, salah satunya adalah saldo mengendap di tabungan minimal Rp 50 juta. Syarat ini dirasa cukup berat karena sebenarnya untuk ke Korea sendiri tidak butuh uang sebanyak itu, kecuali anda memang kaum borjuis yang hobi belanja dan butuh fasilitas nomor 1. Tabungan yang disyaratkan sendiri adalah tabungan bergerak di luar deposito mengendap. 

Lalu bagaimana jika harus mengurus sendiri? Sebenarnya berapa yang kita butuhkan supaya visa kita disetujui? Saya akan membahasnya lebih lanjut di artikel lainnya, namun masalah visa yang disetujui ini sebenarnya tidak tergantung pada saldo mengendap saja tetapi juga status kita di sini misalnya apakah kita memiliki pekerjaan tetap atau tidak. Dokumen pendukung juga sangat berpengaruh.

4. Penginapan
Jika kita tidak memakai travel agent, penginapan adalah hal yang wajib kita pikirkan. Sekarang ini sudah banyak situs-situs online terpercaya yang membuat kita bisa memilih booking penginapan secara langsung. Selama ini saya menggunakan booking.com dan agoda.com untuk memilih penginapan. Jangan lupa untuk membaca ketentuan dan komen pelanggan sebelumnya.

5. Tabungan
Tabungan adalah hal wajib yang harus kita persiapkan jika kita ingin bepergian ke luar negeri, terutama untuk negara-negara yang memerlukan visa untuk dikunjungi. Korea Selatan merupakan salah satu negara yang mensyaratkan visa. Meskipun tidak ditulis tentang berapa nominal yang harus ada di tabungan saat kita mengurus visa, tapi kita bisa mengira-ngira sebenarnya berapa yang kita siapkan. Dengan asumsi kita belum beli tiket pesawat, belum bayar untuk penginapan, maka yang perlu kita persiapkan adalah :

  • Biaya hidup per hari disana dianggarkan 1 juta perhari, tinggal dikalikan harinya.
  • Biaya tiket pesawat PP ditambah cadangan biaya 1 kali pesawat jika kita tidak bisa pulang tepat waktu.
  • Uang untuk penginapan
Saya tidak bisa memastikan berapa yang dibutuhkan, karena kebutuhan dan standard masing-masing orang berbeda. Yang jelas uang itu lebih dari cukup untuk kita disana dan tidak membuat kita terlantar.

6. Itinerary
Nah ini adalah point penting ketika kita akan pergi jalan-jalan. Isinya tentang rencana yang akan kita lakukan selama disana, tempat yang akan kita kunjungi dan hal-hal lain menyangkut rencana perjalanan. Itinerary bukan jadwal wajib yang harus kita ikuti tetapi penting untuk memanajemen waktu selama perjalanan. Bagi teman-teman yang bepergian menggunakan agen tidak perlu pusing karena itinerary sudah disiapkan. Saran saya jika anda bepergian sendiri, buatlah itinerary berdasarkan versi kalian sendiri jadi kita bisa pergi ke tempat-tempat yang ingin kita kunjungi. Tidak perlu sama dengan orang lain, itinerary cukup dijadikan referensi saja.

Masih banyak hal lain yang perlu dipersiapkan, tapi saya rasa 6 point diatas cukup mewakili. Kalau perlu datangi pameran wisata atau semacamnya karena disana kita bisa mendapatkan banyak informasi dari negara yang akan kita kunjungi mulai dari peta MRT, makanan halal dan info lain yang kita butuhkan untuk mempersiapakan perjalanan.