Ku tak tahu harus bermulai dari mana
Sang waktu pun selalu terus mengejarku kesana
Terbang melayang, lalu menghilang
Tertelan kata hiasan cinta
Pacarku yang cantik dan slalu menawan
Membuat susah diriku tuk mengatakan cinta
Namun hujan kan reda dan kita kan dapat berjalan bersama
Di hari itu dan ditempat itu bila kita tak pernah berjumpa
Mungkin kita tak akan percaya kau dan aku saling suka dan cinta
Kanji : Kau pasti terbiasa dengan itu
Rika : Tidak, kamu tidak akan bisa terbiasa ketika harus meninggalkan temanmu. Aku berusaha keras agar bisa memberikan yang terbaik untuk waktu yang kupunya. Aku harus memastikan ketika aku tersenyum aku melihat teman-temanku untuk yang terakhir kali , karena kami hanya memiliki waktu yang sedikit ketika bersama. Itulah yang kupikirkan.
Kemudian mereka ke kuil untuk mencuci tangan dengan air kuil, Rika kesusahan mengambil sapu tangan di sakunya kemudian Kanji meminjamkan miliknya pada Rika. Mereka melanjutkan perjalanan ke sisi lain kuil, tempat dimana mereka berdua bisa melihat pemandangan kota
Rika : Kamu datang ke Tokyo dari kota ini?
Kanji : Iya begitulah
Rika : Bagaimana kau menyukai Tokyo
Kanji : Hmm Tokyo punya para ahli dan juga penipu. Tempat ini (kota kelahiran kanji) mungkin lebih cocok untukku. Tapi aku juga menyukai Tokyo.
Rika : Pernahkah kamu berfikir untuk kembali kesini? Pernahkah kamu berharap kamu dapat kembali ke masa-masa itu, masa-masa dimana kamu menghabiskan masa kecilmu disini?
*kanji menggeleng*
Rika : Kenapa?
Kanji : Aku sudah melakukan banyak hal dan bertemu banyak orang yang membuatku seperti sekarang. Aku tidak bisa membuang semua kenangan dengan semua orang yang telah kutemui.
Rika : Apakah aku termasuk?
Kanji : Iya (nada yakin)
Rika : Good (Yokatta, dengan ceria)
Tag : Japanese Dorama
Sang waktu pun selalu terus mengejarku kesana
Terbang melayang, lalu menghilang
Tertelan kata hiasan cinta
Pacarku yang cantik dan slalu menawan
Membuat susah diriku tuk mengatakan cinta
Namun hujan kan reda dan kita kan dapat berjalan bersama
Di hari itu dan ditempat itu bila kita tak pernah berjumpa
Mungkin kita tak akan percaya kau dan aku saling suka dan cinta
Itulah kira-kira lirik OST Tokyo Love Story versi bahasa Indonesia. Bagi yang sudah mengenal televisi di tahun 90-an tentu tak asing lagi dengan dorama Jepang satu ini, Tokyo Love Story. Kalau diingat-ingat waktu itu saya masih SD dan sudah keranjingan dorama ini dan sepertinya rasa suka itu yang membuat saya menjadi penggemar drama Asia Timur. Yang saya ingat dari dorama ini adalah sosok Rika Akana yang ceria dan Kanji, selebihnya ingatan saya cuma ada mbak-mbak kalem yang menyebalkan.
Kanji |
Rika Akana |
Beberapa waktu lalu kita ingin memesan online drama Jepang dan Korea lawas saya memasukkan Tokyo Love Story sebagai salah satu yang saya pesan. Saat CD itu datang saya tidak langsung menontonnya karena ingatan saya mengatakan endingnya sedih dan tidak adil untuk Rika. Tokyo Love Story sendiri menceritakan tentang Rika Akana, Kanji dan Satomi. Kanji dan Satomi adalah sepasang kekasih karena suatu hal mereka putus. Disaat Kanji patah hati muncullah Rika Akana teman sekantor Kanji yang selalu ceria dan menghibur Kanji. Dan kisah pun di mulai, seperti judulnya dorama ini tentang kisah cinta di Tokyo, ibukota Jepang.
Akhirnya saya mencoba re-run lagi tapi kali ini hanya episode 11 aja alias episode terakhir, saya penasaran dengan ending yang sudah tidak saya ingat lagi. Sengaja nggak liat dari awal soalnya lagi ngga pengen sedih gara-gara nonton film. Kemudian sampailah di episode dimana Rika pergi ke kampung halaman Kanji untuk memenuhi rasa penasarannya terhadap cerita Kanji tentang kampung halamannya selama ini. Kepergian Rika disusul oleh Kanji yang waktu itu sebenarnya sedang mengalami masa-masa galau antara dua pilihan. Kemudian ada adegan dan percakapan keduanya yang sangat menarik.
Mereka bercerita tentang masa sekolah masing-masing, Kanji yang bersekolah di kampung halamannya dan Rika yang seringkali berpindah sekolah karena mengikuti orang tuanya. Bahkan Rika pernah sekolah selama 1 bulan kemudian pindah lagi, ia mempraktekkan bagaimana setiap saat dia harus memperkenalkan diri pada lingkungan baru.
Rika : Tidak, kamu tidak akan bisa terbiasa ketika harus meninggalkan temanmu. Aku berusaha keras agar bisa memberikan yang terbaik untuk waktu yang kupunya. Aku harus memastikan ketika aku tersenyum aku melihat teman-temanku untuk yang terakhir kali , karena kami hanya memiliki waktu yang sedikit ketika bersama. Itulah yang kupikirkan.
Kemudian mereka ke kuil untuk mencuci tangan dengan air kuil, Rika kesusahan mengambil sapu tangan di sakunya kemudian Kanji meminjamkan miliknya pada Rika. Mereka melanjutkan perjalanan ke sisi lain kuil, tempat dimana mereka berdua bisa melihat pemandangan kota
Rika : Kamu datang ke Tokyo dari kota ini?
Kanji : Iya begitulah
Rika : Bagaimana kau menyukai Tokyo
Kanji : Hmm Tokyo punya para ahli dan juga penipu. Tempat ini (kota kelahiran kanji) mungkin lebih cocok untukku. Tapi aku juga menyukai Tokyo.
Rika : Pernahkah kamu berfikir untuk kembali kesini? Pernahkah kamu berharap kamu dapat kembali ke masa-masa itu, masa-masa dimana kamu menghabiskan masa kecilmu disini?
*kanji menggeleng*
Rika : Kenapa?
Kanji : Aku sudah melakukan banyak hal dan bertemu banyak orang yang membuatku seperti sekarang. Aku tidak bisa membuang semua kenangan dengan semua orang yang telah kutemui.
Rika : Apakah aku termasuk?
Kanji : Iya (nada yakin)
Rika : Good (Yokatta, dengan ceria)
Entah kenapa saya suka perbincangan mereka mungkin ini yang membuat Rika bisa melepaskan Kanji. Pada adegan terakhir Rika mengatakan akan memberikan kesempatan jika Kanji datang ke stasiun di waktu yang ditentukan. Waktu itu Kanji masih bingung, tapi akhirnya ia memutuskan datang dan mengejar Rika. Ternyata Rika sudah tidak ada dan malah pergi 5 menit sebelum waktu yang ditentukan. Saya pikir apa yang diputuskan Rika luar biasa, meskipun Kanji kembali kepadanya tetapi ia masih membutuhkan waktu untuk berfikir kalau memang yakin maka Kanji akan ikut saat itu juga. Mereka berpisah dengan kenangan masing-masing, Rika sendiri cukup senang dengan kenyataan bahwa mereka pernah bersama dan Kanji pernah benar-benar menyukainya.
Untungnya ending Tokyo Love Story yang membuat banyak orang nangis bombay untuk Rika Akana tidak diikuti “adik-adiknya”. Yang saya maksud disini adalah dorama Jepang selanjutnya dengan genre yang sama seperti Love Generation, Long Vacation, Perfect Love dan lainnya. “Rika Akana” dari dorama-dorama tersebut berakhir bahagia dengan “Kanji”. Meskipun endingnya tidak sesuai harapan, jika anda adalah penggemar dorama saya pikir wajib untuk nonton Tokyo Love Story. Lagipula tidak semua kisah cinta berakhir bahagia, mungkin akan ada kisah cinta lainnya dan di drama kisah itu terpotong dan belum dilanjutkan.