Upcoming Film Korea Reuni Lee Seung Gi dan Moon Chae Won, Today’s Love

0 comments
Setelah menanti cukup lama duet antara Lee Seung Gi dan Moon Chae Won, akhirnya datang juga. Sejak mereka dipasangkan di Briliant Legacy atau juga dikenal dengan judul Shining Inheritance saya sudah jatuh cinta. Meskipun disini Chae Won memerankan tokoh jahat, saya sudah jatuh hati sama akting dan perannya. Di Briliant Legacy Chae Won memerankan tokoh Seung Mi yang mencintai Hwan yang diperankan Lee Seung Gi selama 8 tahun, tapi sayangnya Hwan jatuh cinta pada Eun Sang yang diperankan Han Hyo Jo. Karena ngga bisa bersatu disini dari dulu saya ngarep kalau mereka berdua berperan bersama di drama lain, dan penantian itu berlangsung selama 6 tahun sejak tahun 2009 sampai 2015 saat film mereka launching nanti.

gambar diambil dari sini
Saya pribadi merasa keduanya memiliki chemistry yang istimewa, sempat mengikuti mereka di beberapa acara diantaranya Strong Heart serta menjadi MC bersama di sebuah penghargaan. Sejak saat itu saya menantikan duet mereka entah itu dalam serial drama atau film. Saya benar-benar jatuh cinta sama chemistry mereka yang selalu terkesan malu-malu.

Kali ini mereka akan bermasin dalam film berjudul Today’s Love. Film ini menceritakan tentang Junsu (diperankan Lee Seung Gi) seorang pria yang selalu memberikan segalanya ketika ia jatuh cinta dan Hyun Woo (diperankan oleh Moon Chae Won) seorang wanita yang berpenampilan cantik tapi memiliki sifat yang arogan. Kalau liat cuplikan adegannya di soompi, film ini sepertinya bergenre romantis dengan adegan konyol yang ada di dalamnya. Karakter Hyun Woo yang diperankan Chae Won mungkin tidak jauh dari karakter Jun Ji Hyun di My Sassy Girl.

Film ini sendiri akan dirilis pada bulan Januari 2015, meskipun demikian sambutan untuk film ini cukup antusias. Hal ini bisa dilihat di forum soompi, karena keduanya memiliki basis penggemar yang cukup kuat belum lagi banyak yang mengharapkan mereka berdua bermain bersama kembali sejak Briliant Legacy ditayangkan. Kita tunggu saja bagaimana filmnya nanti semoga tidak mengecewakan. Fighting Seung Gi dan Chae Won!

Berikut beberapa adegan dan pengambilan film yang saya ambil dari forum soompi yang diambil dari sini :
Perbandingan saat di Briliant Legacy dan Today's Love




Tempat Wisata di Lembang Bandung, Floating Market dan Curug Omas

1 comments
Floating Market

Konsep dari Floating Market Bandung adalah pasar mengapung seperti yang ada di Sungai Kapuas. Pengunjung dipersilahkan membeli makanan yang dijual di atas perahu dan makanan yang dijual disini kebanyakan adalah makanan tradisional, untuk membeli makanan kita memakai uang koin yang dijual di coin center. Sebagai catatan koin yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan lagi, jadi sebaiknya sebelum kita menukar uang kita dengan koin sebaiknya lebih dulu memilih makanan yang akan kita pesan.


Harga makanan cukup terjangkau, sebagai contoh kami memesan berbagai macam jenis sate, ada yang memesan sate ayam dan juga sate kelinci (kalau yang ini saya ngga tega). Selain makanan berat, ada juga beberapa cemilan diantaranya kentang goreng, tutut dan lain-lain. Oh ya kalo tutut dalam bahasa jawa dikenal dengan istilah kreco. Kreco adalah makanan favorit saya, sebenarnya saya udah ngiler liat plang dengan tulisam tutut tapi karena perjalanan kami masih panjang, saya menahan diri karena kalau makan kreco saya harus siap2 “cepres kabeh”.

Selain makanan yang dijual di atas perahu, beberapa makanan juga dijual di warung-warung yang ada di “daratan”. Saya menemukan sea food dan aneka dimsum saat berjalan-jalan meskipun akhirnya saya ngga nyoba dan lebih memilih membeli di atas perahu. Pemandangan di Floating Market cukup indah terutama untuk saya yang hobi jadi poto model. Saat jalan-jalan saya nemu rumah yang bentuknya agak unik yang mengingatkan saya pada rumah drama Korea Full House. Setelah saya kesana ternyata tidak semua orang bisa masuk, ternyata rumah tersebut adalah rumah untuk pijat refleksi jadi kalau mau masuk kesana kita harus pijat refleksi dulu.

Di Floating Market Bandung juga ada beberapa “gubug” yang menjual berbagai macam souvenir, tempat ini benar-benar di desain dengan konsep tradisional. Bahkan ada sawah dengan model irigasi jaman dulu, dimana aliran airnya masih pake bambu bukan pipa. Souvenir yang dijual diantaranya kaos, mainan anak-anak dan berbagai macam jenis boneka. Bahkan sepanjang saya jalan ada aja yang jualan, mulai dari jajanan snack sampe rujak manis lengkap dengan cobeknya. Saya masih sempat pinjam kincir angin untuk poto,haha.



Setelah puas poto-poto sana sini kami pun segera pulang, karena ada yang harus mengejar travel untuk ke Bandara Soetta. Kamipun akhirnya menuju daerah Pasteur tempat dimana travel menuju Bandara.

Curug Omas

 Curug Omas merupakan bagian dari Obyek Wisata Tahura. Obyek wisata Tahura sendiri terdiri dari Curug Omas (1km), Curug Lalay (2km), Batu Batik (2,2km), Curug Kidang (2,4km), Penangkaran Rusa (2,8km), Curug Koleang (3,3km), Goa Belanda (4,3km), Goa Jepang (5,1km), Kantor BP Tahura (5,5km). Karena waktu kami terbatas sampai sore hari, kami memutuskan pergi ke Curug Omas saja, sebenarnya yang ada di internet yang kami cari adalah Curug Maribaya, tapi kata penduduk sekitar Curug Omas ya Curug Maribaya.

Kami putuskan untuk jalan kaki menuju Curug Omas meskipun banyak ojek yang menawarkan tumpangan. Selain untuk menghemat, itung-itung juga untuk menguruskan badan *yeay*. Sebelum melakukan perjalanan, tak lupa saya jajan dulu. Kali ini saya beli rujak manis sebagai dopping selama di perjanan. Sepanjang jalan masuk menuju curug, banyak pedagang yang berjualan di luar pagar ada yang jual souvenir, buah sampai popmie. Saya tidak membeli karena memang tidak butuh dan bingung bawanya, tapi saya sarankan untuk pengunjung yang lain kalo ada yang dibutuhkan dibeli saja karena saya salut dengan orang-orang seperti mereka yang memilih berjualan daripada meminta-minta.

Jalan masuk menuju Curug Omas cukup tertata rapi, saya pikir pemerintah disini cukup perhatian dalam merawat daerah wisatanya karena sarana prasarana cukup terawat dengan baik. Jalan setapak ini dilengkapi dengan pagar pembatas serta jalan semi aspal yang bisa dilewati sepeda motor. Pantas jika ojek bisa lewat sana dan mereka juga terkoordinir dengan baik. Terdapat tempat peristirahatan di beberapa point, awalnya heran kok pake tempat ginian puat apa. Saya baru nyadar kalau saya baru berangkat dan jalannya turun terus, bisa dibayangkan baliknya nanti bakal kayak gimana.

Dengan mengikuti papan arah penunjuk Curug Omas akhirnya kami sampai di tempat tujuan. Cukup puas dengan pemandangan yang disajikan disini meskipun tidak bisa “kecek” dan basah-basahan karena posisi air terjun yang ada di bawah kami. Dari papan petunjuk yang saya baca Air Terjun Curug Omas terbentuk oleh aliran Lava yang membeku membentuk berteingkat-tingkat setinggi-tingginya +/- 30m.

Setelah puas melihat-lihat kamipun kembali karena tidak bisa pulang terlalu malam dan juga dari tadi pagi masih belum dapat travel. Perjalanan kembali ke tempat parkir mobil cukup menguras tenaga, dari yang sebelumnya ketika berangkat tidak berhenti sama sekali kali ini berhenti beberapa kali meskipun bukan di stop point untuk istirahat. Dan seperti yang sudah diduga saya berubah menjadi pendiam karena kelelahan. Nino heran dan akhirnya mengikuti saya yang tertinggal dari belakang, saya jelaskan kalau saya capek memang seperti ini berubah menjadi pendiam. Dan alhamdulillah kami akhirnya sampai parkiran juga, saatnya kembali ke Bandung kota.

Kuliner Malam Hari di Karnivor Bandung

0 comments

Karnivor terletak di Jalan Riau Bandung. Dengan menggunakan konsep “hantu” dan dengan menu monster steaknya restoran ini memang patut untuk dicoba Sempat berputar-putar nyari lahan parkir, kami pun turun dari mobil. Pertama kali menuju area Karnivor kami dikagetkan dengan mayat yang bergelantungan di atas pohon, Ayuk menjerit dan mencengkeram tangan saya erat-erat saking kagetnya. Sepanjang pintu masuk kami disambut dengan labu ala halloween yang menambah kesan horor di sini. Setelah menemukan tempat duduk untuk kami ber-8 kami pun memesan makanan, sayangnya steak monster yang kami idam-idamkan sudah habis mungkin karena malam minggu dan resto memang cukup ramai.

Suasana makan disini benar-benar horor, selain beberapa hantu yang dipajang dimana-mana juga dilengkapi dengan kuburannya. Saya sebenarnya pengen pipis, tapi pas cek toiletnya jadi parno sendiri. Sebenarnya tidak akan jadi masalah kalau orangnya ngga penakut kayak saya, karena tempat ini sebenarnya sangat menarik dan unik. Boleh dibilang malah rekomended untuk dikunjungi, yang jelas kalau masalah horor jangan menjadikan saya sebagai patokan karena saya emang bener-bener parno sama hal-hal kyk gini. Nonton pilem hantu aja ngga sanggup apalagi yang beginian,hahaha.

Meskipun menu monster steaknya tidak ada, masih banyak menu yang lain dan yang jelas berhubungan dengan daging yaitu berbagai macam steak dan soup iga. Minuman yang disediakan juga bervariasi.

Untuk harga sebagai berikut dan berlaku tgl 18 Oktober 2014
Selamat menikmati

daftar harga dan menu di Karnivor Bandung

Hubungan Drama Korea The Three Musketeers dengan Sejarah

0 comments
Seperti beberapa drama saeguk lainnya, The Three Musketeers mengambil setting salah satu pemerintahan raja Injo, raja ke 16 jaman Joseon. Meskipun fiktif drama ini dibuat sedemikian rupa agar sesuai dengan sejarah. Dalam sejarah raja Injo dikenal tidak memiliki kualitas yang cukup bagus saat memimpin Joseon, hal ini dibuktikan dengan adanya invasi manchu sebanyak 2 kali. Berbeda dengan ayahnya Pangeran Sohyeon dikenal sangat cerdas dan berwawasan luas. Kecerdasan Sohyeon ini menjadi ketakutan bagi sang ayah, ketakutan Raja Injo pada anaknya tergambar dalam drama dengan sangat baik. Kisah antara Raja Injo dan Sohyeon telah diangkat di beberapa Drama Saeguk Korea diantaranya The Cruel Palace, The Slave Hunters dan lain lain.


Dalam sejarah Korea, Sohyeon meninggal di usia 34 tahun, ada banyak spekulasi atas kematiannya, ada yang bilang ia terkena malaria dan versi lain menyebutkan ia diracun. Banyak versi menyatakan bahwa kemungkinan ia dibunuh oleh Raja Injo sendiri karena keinginan Sohyeon dalam mempelajari ilmu dan agama barat dan menyebarkannya di Joseon (Korea). 

Sejarah ditulis oleh para pemenang, jadi terkadang kita tidak tau mana yang benar dan salah. Untungnya sampai season 1 selesai, Sohyeon masih hidup. Banyak penggemar mengharapkan ending Sohyeon tidak seperti aslinya, atau ber-ending ala The Princess's Man dimana tokoh utama dalam sejarah menjadi tidak ada karena mereka dihapuskan. Hal ini dilakukan agar mereka tetap hidup sebagai rakyat biasa, sedangkan kerajaan telah menganggap mereka meninggal/tidak ada.  Saya juga berharap demikian, toh apapun yang terjadi ini adalah drama fiksi jadi ya suka-suka penulis yang terpenting tidak mengurangi kualitas dari drama tersebut.

Saat invasi mancu, Sohyeon menjadi tawanan Mancu dan bersahabat baik dengan Ingguldai yang dalam drama adalah salah satu Jendral Mancu. Sedangkan dalam drama ini Sohyeon digambarkan melindungi Ingguldai dari perintah eksekusi mati Raja Injo. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar perang Manchu dan Joseon tidak pecah. 

Dari soompi saya banyak membaca info tentang pangeran Sohyeon tapi jika kita bahas disini maka akan terlalu jauh dari drama season 1. Bahasan tentang sejarah Sohyeon selanjutnya akan saya bahas ketika season selanjutnya tayang, terutama tentang istrinya.  Yang jelas banyak terobosan yang telah dilakukan Pangeran Sohyeon di Manchu, meskipun sebenarnya saat itu ia berstatus sebagai tawanan.



Sumber : soompi, dramago.com, wikipedia, my asian tv dan lain-lain

Review Drama Korea The Three Musketeers Season 1

1 comments
Cast
Jung Yong-Hwa sebagai Park Dal Hyang (d’Artagnan)
Lee Jin Wook sebagai Putra Mahkota Sohyeon (Athos)
Yang Dong Geun sebagai Heo Seng Po (Porthos)
Jung Hai In sebagai Ahn Min Seo (Aramis)
Seo Hyun Jin sebagai Kang Yoon Seo/Putri Mahkota (Anne of Austria)
Yoo In Yong sebagai Jo Mi Ryung/Hyang Sun (Milady de Winter)
Kim Myung Soo sebagai Raja Injo (Louis XIII)
Park Yeong Gyu sebagai Kim Ja Jum (Cardinal Richeliu)
Jeon No Nim sebagai Choi Mung Gil (De Treville)
Kim Sung Min sebagai Ingguldai (Duke of Buckingham)

Alur Cerita  Drama Korea The Three Musketeers Season 1
Drama yang mengambil setting pada saat Raja Injo berkuasa di dinasti Joseon ini mengadaptasi dari Novel The Three Musketeers karangan dari Alexander Dumas yang juga sudah di adaptasi ke dalam film versi barat. Drama ini rencananya akan terdiri dari 3 season, dengan 12 episode masing-masing seasonnya. Season 1 telah tayang dan selesai di Korea disiarkan oleh salah satu TV kabel disana (TvN). 

Drama dimulai dengan pertemuan antara Park Dal Hyang, Pangeran Sohyeon dan kedua sahabat sekaligus perwira istana yaitu Heo Seung Po dan Ahn Min Seo. Park Dal Hyang berasal dari Gang Won Do sebuah propinsi terpencil yang berjarak tempuh 2 bulan dari Hanyang (Ibu Kota Kerajaan). Park Dal Hyang memutuskan pergi ke Hanyang untuk mengikuti ujian sebagai pasukan pengawal kerajaan. Pertemuan mereka diawali saat Dal Hyang mengejar para preman yang diutus untuk memukuli para peserta ujian yang berkompeten lulus. Dal Hyang mengejar dan menangkap para preman itu bersama Sohyeon, Heo Seung Po dan Ahn Min Seo yang menyebut diri mereka Samcongsa (The Three Musketeers).

Keinginan Dal Hyang mengikuti ujian didasari pada janji Dal Hyang pada Kang Yon Seo, gadis yang ia cintai. Kang Yeon So adalah anak dari salah satu bangsawan di Hanyang, ia bertemu Dal Hyang saat berkunjung di Gang Won Do. Mereka berjanji satu sama lain untuk bertemu di Hanyang saat Dal Hyang mengikuti ujian sebagai pengawal kerajaan. Pertemuan antara Dal Hyang, Sohyeon, dan kedua pengawal istana menjadi semakin kompleks ketika Ahn Min Seo menemukan surat dari Yon Seo kepada Dal Hyang. Surat ini kemudian diberikan kepada Heu Seng Po, Seung Po terlihat girang ketika membaca surat ini dan belakangan di ketahui bahwa Yon Seo saat ini telah menikah dengan Sohyeon dan menjadi putri mahkota. Seung Po sengaja memancing Sohyeon dengan surat itu agar ia cemburu pada Dal Hyang, tapi akhirnya Sohyeon malah lebih tertarik pada pribadi dan potensi Dal Hyang.
raja Injo
Raja Injo berkuasa pada saat invasi pertama dan kedua mancu, pada masa pemerintahannya para menteri dikenal lebih dominan dari Raja Injo sendiri. Dalam drama ini pangeran Sohyeon bersama kedua sahabatnya menyelidiki langkah para menteri yang seringkali banyak merugikan raja dan kerajaan. Dengan misi yang berat tersebut, Sohyeon membutuhkan orang-orang kepercayaan dan ia melihat  potensi itu pada Dal Hyang.

Sohyeon  memberi tahu Dal Hyang bahwa Yon Seo telah menjadi putri mahkota dan menyembunyikan identitasnya sebagai putra mahkota. Sohyeon mengancam Dal Hyang untuk tetap ikut tes dan menjadi juara pertama. Karena jika tidak, keselamatan putri mahkota dalam bahaya karena surat Yon Seo untuk Dal Hyang adalah sebuah konspirasi. Meskipun merasa ada yang salah dengan perintah Sohyeon, Dal Hyang yang notabenya berjiwa lurus akhirnya mengikuti perintah Sohyeon dan berusaha menjadi juara pertama.
Kim Jae Jeom
Konflik antara mereka terus berlanjut, seperti yang dinarasikan oleh Dal Hyang hidupnya berubah setelah pertemuan itu. Dal Hyang, Samcongsa  serta sang guru Choi Mung Gil yang juga menteri utama harus melawan kelicikan Kim Ja Jeom yang berniat mengendalikan pemerintahan. Konflik cinta antara Dal Hyang, Sohyeon dan Yon Seo semakin seru dengan terkuaknya cinta pertama Sohyeon yaitu Mi Ryung atau dikenal sebagai Hyang Sun.

Loveline dan Chemistry Drama Korea The Three Musketeers Season 1
Kisah cinta di drama ini  juga sangat menarik. Cinta pertama antara Dal Hyang dan Yon Seo dikemas cukup manis. Ketulusan cinta pertama mereka belanjut bahkan sampai pada saat hubungan mereka menjadi antara Putri Mahkotan dan Pengawal Kerajaan. Pernikahan antara Yon Seo dan Sohyeon selama 5 tahun berlangsung dingin sampai kemunculan Dal Hyang. Bisa dibilang kemunculan Dal Hyang justru menjadi pemantik cinta di pernikahan mereka. Sohyeon yang dingin dan kaku karena terus mengingat masa lalunya menjadi lebih menghargai Yon Seo ketika ada Dal Hyang. Disini banyak cute moment saat si Sohyeon cemburu pada Dal Hyang. Dan tentu saja cute momennya Yeon Seo dengan kedua lelaki ini.

Munculnya cinta pertama Sohyeon yang dianggap sudah mati, juga menjadi pembuka konflik disini. Diketahui bahwa sebelum menikah dengan Yon Seo, Sohyeon telah memiliki calon putri mahkota (calon istri) bernama Mi Ryung. Namun menjelang hari H pernikahan mereka Mi Ryung bunuh diri. Kematian Mi Ryung membuat Yon Seo menjadi calon putri mahkota . Kisah tragis antara Mi Ryung dan Sohyeon juga sangat menguras emosi disini.

Masing-masing pasangan punya chemistry tersendiri di drama ini dan yang paling saya suka adalah akting Lee Jin Wook yang lebih banyak bermain ekspresi daripada kata-kata. Makanya saya sampe move on dari Kang Ma Ru di Nice Guy.

Dan kisah cinta yang nggak kalah penting di drama ini adalah Bromance antara Dal Hyang dengan Samcongsa!hahha

Kualitas Akting Para Pemain Drama Korea The Three Musketeers Season 1
Menurut saya Jung Yong Hwa mengalami kemajuan akting yang cukup pesat di The Musketeers, sebelumnya saya melihat dramanya yaitu He’is Beautiful, Heart String dan Marry Him If You Dare.. Sementara itu Lee Jin Wook juga memerankan pangeran Sohyeon yang angkuh, dingin dan kadang-kadang humoris  dengan sangat baik. Konon katanya Jin Wook aslinya juga keturunan bangsawan, mungkin faktor ini semakin mendukung perannya sebagai Putra Mahkota. Bahasa gaulnya, ekspresinya Jin Wook dapat banget lah! Sebagai tambahan Lee Jin Wook kembali membuktikan keahliannya sebagai a good kisser dalam drama ini. Seo Hyun Jin disini juga sangat manis dalam memerankan Yon Seo, di satu sisi ia terlihat sangat lemah dan seringkali menangis tapi di sisi lain ia bertahan dengan karismanya ketika mengalami masalah-masalah yang krusial.

Dengan cerita yang cukup kompleks, drama ini tetap ringan ditonton karena unsur humornya sama sekali ngga ketinggalan. Beberapa adegan serius seringkali diselingi adegan konyol yang bikin “gubrak deh”. Drama ini sangat recomended lahh!!! Yang jelas saya sampe lupa sama Joongki dan Nice Guy dan mengulang The Three Musketeers ini berkali-kali loh!

Seperti drama Korea lain, OSTnya The Three Musketeers juga pas banget apalagi yang Ostnya Si Yon Seo yang dinyanyiin sama Youme, lyriknya juga bagus banget.

Sumber : soompi, dramago.com, wikipedia, my asian tv dan lain-lain